Pages

Sabtu, 25 April 2015

Standar operasional prosedur (SOP)

Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP)
Standar Operasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasif dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan.

Tujuan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Tujuan SOP adalah menciptakan komitment mengenai apa yang dikerjakan oleh satuan unit kerja instansi pemerintahan untuk mewujudkan good governance.

Jenis-Jenis Standar Operasional Prosedur (SOP),perkantoran
• SOP Teknis, yaitu standar prosedur yang sangat rinci dan bersifat teknis. Setiap prosedur diuraikan dengan sangat teliti sehingga tidak ada kemungkinan-kemungkinan variasi lain. Prosedur standar ini sangat rinci (detail) dari kegiatan yang dilakukan oleh satu orang pelaksana (aparatur) atau satu peran/jabatan.
• SOP Administratif, yaitu SOP administratif adalah standar prosedur yang diperuntukkan bagi jenis-jenis pekerjaan yang bersifat administratif. Prosedur standar yang bersifat umum (tidak detail) dari kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari satu orang pelaksana (aparatur) dengan lebih dari satu peran/jabatan.

Manfaat SOP
Penyusunan dan penerapan SOP pada setiap penyelengaraan aktivias organisasi khususnya dalam adminitrasi pemerintahan memerlukan manfaat sebagai berikut,yaitu :
  • 1.      Menjelaskan kinerja yang diharapkan artinya SOP menggambarkan dan mendokumentasikan kinerja pekerja dalam melaksanakan tugasnya.
  • 2.      Standarisasi aktivitas artinya SOP mengidentifikasikan tindakan dan peran yang di sepakati baik dalam standarisasi aktivitas,tindakan kordinasi dan kkomunikasi.
  • 3.      Acuan dokumen pelatihan artinya SOP dapat berisi kerangka kerja program pelatihan,briefing dan latihan.
  • 4.      Sistem analisis dan umpan balik dimana proses penelitian dan pengembangan SOP mencakup kesempatan para manajer untuk membandingkan secara langsung pelaksaan pekerjaan dengan kondisi yang diharapkan berdasarkan peraturan.
  • 5.      Komunikasi eksternal yaitu SOP menjelaskan filosofi dan rekomendasi praktis organisasi kepada pihak luar organisasi.


Pada hakekat SOP disusun dan di laksanakan untuk menghindari diskomunakasi,konflik dan permasalahan pada pelaksanaan aktivitas sebuah organisasi,untuk itu,SOP memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • 1.      Suatu petunjuk organisatoris yang menetapkan suatu tindakan baku.
  • 2.      SOP berisi petunjuk untuk menjelaskan cara yang diharapkan dan di perlukan oleh pekerja dalam melakukan pekerjaan mereka.
  • 3.      Secara menyeluruh satuan SOP akan menggambarkan secara detail cara organisasi mengenai apa yang harus dilakukan,kapan,diamana,dan oleh siapa.
  • 4.      SOP adminitrasi tidak menggambarkan cara melakukan pekerjaan (teknical skills),tetapi menggambarkan peraturan organisasi untuk melakukan pekrjaan (procedural guidance)

SOP tidak dapat dirumuskan dengan segelintir orang apalagi yang tidak memahami sistem kerja perusahaan. Setidaknya diperlukan tim khusus yang berkompeten agar SOP yang dibuat sesuai dengan keadaan sebenar perusahaan.

 Adapun berikut ini beberapa cara yang bisa dijadikan acuan:

1. Pembentukan tim khusus SOP

Tim terdiri dari tenaga kompeten dari setiap bagian/ divisi perusahaan misalnya manajer pemasaran, manajer support, dll. Jika diperlukan, libatkan konsultan jaminan mutu untuk mendapat informasi/ masukan yang tepat.

2. Pembagian tugas tim
    Tenaga yang telah dibentuk diharuskan memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing           untuk memetakan deskripsi kerjanya.

3. Penentuan sasaran penerapan SOP
    Sasaran SOP yaitu divisi-divisi di perusahaan yang memang patut atau perlu menggunakan SOP

4. Penentuan waktu dan tempat penerapan SOP
    Perkirakan waktu pelaksanaannya setelah verifikasi/ persetujuan atas SOP yang dibuat termasuk         tempat yang sesuai yaitu divisi masing-masing.

5. Mendokumentasikan jenis kegiatan operasional setiap divisi
    Setelah tim memetakan alur kerja setiap divisi yang dipegangnya, catat apa saja jenis kegiatan             operasional yang selalu dilakukan. Pencatatan ini dalam bentuk perinci beserta penjelasannya.

6. Menyusun alur kerja, instruksi kerja, dan formulir pendukung
    Alur kerja berupa bagan alur (flow chart) beserta penjelasannya. Instruksi kerja adalah penjelasan       perinci dari alur kerja. Formulir pendukung digunakan sebagai arsip yang akan menjadi bukti             otentik kegiatan operasional.

7. Tukar pendapat/ masukan antarsesama tim
     Saling memberi masukan atau tambahan antarsesama tim.

8. Libatkan pelaku pelaksana SOP
    Tindakan ini diperlukan agar pelaksana SOP dapat memberikan masukan atas temuan yang kurang.

9. Evaluasi dan perbaikan jika ada Rekonstruksi atau uji coba
    Lakukan pengujian SOP setiap divisi untuk mengetahui keefektifannya.

10. Verifikasi dari pihak Quality Management Representative
      Setelah uji coba dinyatakan tidak ada masalah dalam pelaksanaan, manajer QMR perusahaan               berhak memverifikasi dan memberi persetujuan.

11. Umumkan/ sosialisasikan kepada setiap pelaksana SOP
      Sosialisasi SOP dapat dilakukan dengan adanya rapat yang melibatkan semua divisi untuk                   memastikan bahwa ketika implementasi memang sudah siap.

12. Pemantauan dan analisis
      Dalam beberapa bulan ke depan hingga setahun, pemantauan berkala harus selalu dilakukan               untuk menilai apakah ada kendala, kriteria yang salah, tidak efektif, dll.


Referensi :

http://zahiraccounting.com/id/blog/cara-cepat-menyusun-standar-operasional-prosedur-sop/

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About