Pages

Selasa, 21 Januari 2014

komunikasi tulisan



Komunikasi Tulisan

Menulis dapat pula dianggap sebagai salah satu cara berkomunikasi. Misalnya, seorang sekretaris berkomunikasi dalam bentuk notulen, surat atau laporan hasil analisa. Penulis buku menyebarkan gagasan-gagasannya melalui buku-buku yang dia tulis. Seniman atau sastrawan menyampaikan pesan moral dan nilai kehidupan melalui puisi, novel maupun naskah drama. Bahkan kita menceritakan perasaan kita kepada diri kita sendiri dengan menuliskannya di buku harian.
Namun sebagai salah satu cara menyampaikan pesan, komunikasi tertulis memiliki keunikan tersendiri. Seperti dikatakan sebelumnya, komunikasi tertulis merupakan suatu keterampilan yang tentunya membutuhkan ketekunan dan latihan untuk menguasainya. Tak seperti halnya komunikasi lisan yang hampir setiap orang dapat menggunakan. Tentunya karena komunikasi lisan diajarkan sejak manusia dilahirkan.
Awalnya, budaya tulis hanya digunakan oleh kalangan penguasa, pemimpin agama dan cendekia. Isi tulisan mereka pun berupa undang-undang, ajaran suci atau sesuatu yang dianggap memiliki nilai kemuliaan dalam masyarakat. Tidak sembarang pesan atau gagasan bisa dituangkan melalui tulisan.Hal ini terjadi karena pada masa itu tidak setiap orang memiliki keterampilan menulis di samping budaya lisan yang masih dominan dalam masyarakat.
Adalah bangsa-bangsa Sumeria, Babil, Asiria dan lain-lain di Timur Tengah yang diyakini sebagai pengguna tulisan paling awal yakni sekitar 3000 SM. Mereka menuliskan undang-undang serta maklumat raja yang harus dipatuhi oleh rakyat di lempengan batu. Selanjutnya, sekitar tahun 300 SM bangsa Romawi mulai menggunakan lembaran kulit binatang untuk mencatat perniagaan mereka (mungkin inilah cikal bakal dari ilmu akuntansi). Sedangkan di Cina, tulisan digunakan untuk menyebarkan ajaran dan kepercayaan dalam masyarakat. Pun tak jauh beda dengan apa yang dilakukan para filsuf Yunani. Sebagian besar dari mereka menggunakan lempengan batu, kulit binatang maupun daun papyrus untuk menulis.
Perkembangan selanjutnya yaitu penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad 15. Penemuan ini dianggap sebagai titik tolak bangkitnya ilmu pengetahuan di Eropa. Berkat penemuan mesin cetak ini, penyebaran ilmu pengetahuan berjalan sangat cepat dan murah. Akibat tidak langsung dari penemuan ini adalah terjadinya revolusi sosial dan reformasi gereja. Semakin mudahnya akses masyarakat terhadap buku, menumbuhkan kesadaran masyarakat atas fenomena sosial yang terjadi di Eropa.
Kelebihan komunikasi tulis
Secara historis, komunikasi tertulis memiliki arti penting bagi sejarah peradaban manusia. Tulisan merupakan titik awal sejarah manusia. Dengan kata lain, manusia dapat dikatakan memasuki zaman sejarah ketika mereka telah mengenal tulisan. Selain itu, komunikasi tertulis memiliki fungsi dokumentasi dan transformasi budaya.
Dibandingkan dengan komunikasi lisan, komunikasi tertulis memiliki beberapa kelebihan. Pertama, komunikasi tertulis lebih tahan lama. Artinya, komunikasi tertulis memiliki bentuk fisik baik berupa kertas, kulit binatang maupun prasasti batu. Sedangkan komunikasi lisan tidak memiliki bentuk fisik. Kita tidak tahu kemana perginya kata atau kalimat setelah diucapkan.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, bahwa komunikasi tertulis memiliki fungsi dokumentasi. Sehingga pesan atau informasi yang terkandung di dalamnya bisa tersampaikan meski pemberi pesan sendiri sudah meninggal. Sebagai contoh, pemikiran-pemikiran Plato, Aristoteles dan filsuf lainnya hingga kini masih bisa kita terima karena mereka memahatkan ajaran mereka pada lempengan-lempengan batu. Meski jasad Karl Marx, Darwin, Max Weber sudah hancur dalam tanah, kita dan generasi sesudah kita masih bisa menerima informasi tentang pemikiran mereka selama perpustakaan menyimpan buku-buku karya mereka. Bukti lain yang tak kalah penting adalah bahwa kita masih bisa meneruskan tradisi dan ajaran agama karena adanya kitab-kitab suci. Semua agama besar di dunia pasti memiliki kitab suci. Di sini kita bisa melihat bahwa kitab suci agama merupakan sarana komunikasi tertulis yang memuat seperangkat aturan, cerita masa lalu, ancaman, kabar gembira tentang masa depan yang semuanya bertujuan melestarikan dan mempertahankan tradisi.
Kedua, komunikasi tertulis berlangsung secara massive dan dinamis. Berkat jasa Gutenberg, informasi dapat diproduksi secara massal dengan biaya yang lebih murah. Sehingga informasi dapat tersebar dengan cepat dan mudah. Suseno (1997:27) menyebutkan bahwa keberhasilan Reformasi Gereja Martin Luther di Jerman salah satunya dengan menggunakan sarana pencetakan. Mereka melemparkan gagasan dan argumen melalui selebaran yang mereka sebar. Dikatakan pula bahwa jika sebelumnya pikiran orang hanya dapat dipengaruhi melalui orasi (yang terbatas pada beberapa ratus orang dan diucapkan sekali saja serta dengan mudah dikontrol), kini pikiran orang dapat dipengaruhi melalui leaflet, buku dan media cetak lain yang dapat dibaca dan didiskusikan berulang-ulang dengan angota masyarakat lain.
Ketiga, komunikasi tertulis relatif lebih terstruktur dan terencana. Sebagai sebuah tindakan strategis (Littlejohn, 2002:13), komunikasi lebih bisa direncanakan dan disusun ketika disampaikan melalui media tulisan. Komunikator dapat menyusun pesan, menggunakan kata-kata pilihan, memilih topik tertentu dan memperkirakan respon dari audience. Sehingga proses komunikasi bisa dievaluasi dan dikembangkan.
Keempat, ketika kita tidak memahami sesuatu hal dari apa yang kita baca atau kita menemui kata asing, kita bisa mengulangi beberapa paragraf sebelumnya, menggunakan kamus atau bertanya kepada seseorang untuk memahaminya. Berbeda dengan komunikasi lisan yang berlangsung hanya sekali, kita tentu tak bisa serta merta meminta pembicara untuk mengulangi kalimat yang tidak kita pahami.
Kelemahan komunikasi tertulis
Sebagai bagian dari komunikasi verbal, komunikasi tertulis tak bisa lepas dari penggunaan bahasa sebagai sarana bertukar makna. Oleh karena itu, kelemahan unsur kebahasaan dalam proses komunikasi tentunya menjadi kelemahan dari komunikasi tertulis.
Larry L. Barker sebagaimana dikutip Dedy Mulyana dalam Pengantar Ilmu Komunikasi menyebutkan tiga fungsi bahasa: penamaan (labeling), interaksi dan transmisi informasi. Penamaan merupakan usaha manusia untuk mengidentifikasi objek, tindakan dan perasaan yang berbeda dengan memberi nama pada objek, tindakan dan perasaan tersebut.
Meski bahasa merupakan unsur yang sering kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari, bahasa memiliki sejumlah keterbatasan. Mulyana (2002:245-255) menguraikan keterbatasan bahasa sebagai sarana komunikasi. Pertama, keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek atau perasaan. Tidak semua benda, peristiwa, perasaan dapat diwakili oleh kata yang berbeda. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi bukan merupakan realitas itu sendiri. Kata hanya bisa mewakili sebagian dari realitas, bukan keseluruhan realitas. Keterbatasan bahasa dalam mewakili realitas tampak pada penggunaan kata sifat. Kata sifat cenderung dikotomis, maksudnya membagi sesuatu hanya dalam dua kategori, semisal kaya-miskin, bahagia-sengsara, pandai-bodoh, baik-buruk dan lain sebagainya. Namun perlu disadari bahwa realitas sesungguhnya tidaklah sekaku itu. Kita tidak bisa memvonis bahwa kalau tidak hitam berarti putih atau sebaliknya. Antara warna hitam dan putih terdapat puluhan bahkan ratusan warna abu-abu yang pasti beda. Seringkali agar kata yang kita ungkapkan lebih tepat, kita menggunakan tambahan ‘agak’ atau ‘sangat’.
Untuk mengukur makna yang lebih akurat, Charles E. Osgood, George Suci dan Percy Tannenbaum merancang suatu instrumen yang disebut Semantic Differential. Mereka mengukur makna suatu konsep dalam skala 1 sampai 7. dalam hal ini 1 menunjukkan kecenderungan negative sedang angka 7 menunjukkan kecenderungan positif (Mulyana,2002:246).
Kedua, kata bersifat ambigu dan kontekstual. Setiap kata (meskipun sama) berpotensi untuk dimaknai secara berbeda oleh orang yang berbeda. Perbedaan makna tersebut dipengaruhi oleh latar belakang tiap orang yang tentunya berbeda. Pemaknaan kata juga perlu memperhatikan konteks kalimatnya.
Ketiga, kata-kata mengandung bias budaya. Budaya sangat mempengaruhi bahasa. Menurut hipotesis Sapir-Whorf (Griffin, 2003:30) menyatakan bahwa struktur bahasa suatu budaya membentuk persepsi dan perilaku manusia. Dengan kata lain, struktur bahasa menunjukkan budaya suatu masyarakat. Misalnya, penggunaan tenses yang memperhitungkan waktu dalam struktur bahasa masyarakat Eropa menunjukkan penghargaan mereka atas waktu. Penggunaan bahasa yang bertingkat dalam budaya Jawa menunjukkan sistem sosial masyarakat yang terbagi dalam kelas-kelas tertentu. Oleh sebab itu, sangat mungkin terjadi kita tidak menemukan padanan yang tepat untuk kata tertentu dalam bahasa asing.
Disamping kelemahan-kelemahan bahasa dalam komunikasi tertulis tersebut, Beebe and Beebe (1997:257) menyebutkan kelemahan dari komunikasi tertulis adalah hubungan antarpartisipan komunikasi berjarak. Komunikator tidak bisa merinteraksi dengan audien secara langsung, melihat perubahan sikap yang terjadi atau merespon sikap audien. Sehingga feedback dalam proses komunikasi tersebut bersifat tidak langsung dan tertunda (no immediate interaction). Sedang dalam komunikasi lisan, hubungan pembicara dengan audien berlangsung akrab, hangat dan lebih personal.
Komunikasi tertulis bersifat lebih formal daripada komunikasi lisan. Dalam komunikasi tertulis kita terikat dengan konsep atau aturan ejaan tertentu untuk memenuhi syarat sebagai komunikasi tertulis yang baik. Kita harus memperhatikan struktur kalimat yang njelimet agar bisa dipahami oleh pembaca. Sedangkan dalam komunikasi lisan pembicara bisa memakai kalimat-kalimat pendek tanpa harus mematuhi aturan kalimat yang baik dengan alasan efisien. Akhirnya, media apapun yang kita gunakan berkomunikasi tidaklah menjadi pokok persoalan. Toh tersedia banyak banyak cara, saluran yang bisa kita pakai untuk berkomunikasi. Kita pun bisa mengkombinasikan berbagai cara untuk mencapai tujuan kita berkomunikasi.Namun setidaknya, dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari komunikasi tertulis kita tergerak untuk mengasah keterampilan kita dalam menggunakan pena sebagai senjata yang katanya lebih tajam dari pedang. Selamat menulis.
referensi :

kemampuan adaptasi



KEMAMPUAN ADAPTASI


Dalam kehidupan sehari-hari pun pasti kita tidak hanya berdiam diri saja. Kita pasti bepergian ke suatu tempat untuk suatu keperluan. Atau contoh terdekatnya jika kita memasuki suatu lingkungan baru, baik itu sekolah, kampus, perkantoran atau apapun itu kita sangat membutuhkan suatu kemampuan untuk beradaptasi.
Tidak hanya untuk manusia, semua makhluk hidup pun membutuhkan suatu adaptasi. Karena pada definisinya, Adaptasi merupakan usaha manusia untuk menyesuaikan diri dengan tingkat, tempat, dan kondisi yang berbeda. Asumsi dasar adaptasi berkembang dari pemahaman yang bersifat evolusionari yang senantiasa melihat manusia selalu berupaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan alam sekitarnya, baik secara biologis/genetik maupun secara budaya. Baik itu binatang, tumbuhan, manusia semua membutuhkan adaptasi untuk kelangsungan hidupnya agar mampu bertahan. Berbeda dengan makhluk lainnya, manusia dikaruniai akal pikiran untuk melakukan adaptasi.
Bagi manusia, adaptasi itu sendiri lebih ke bagaimana agar dia bisa diterima di suatu lingkungan baru tersebut. Kadang, saat proses adaptasi itu tersebut, tidak jarang seseorang itu mengalami hambatan. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya. Misalkan saja ada seseorang yang memiliki sifat pendiam dan pemalu, akan sulit untuk beradaptasi di lingkungan barunya karena mungkin dia tertutup dan sulit untuk memulai komunikasi sehingga proses adaptasinya terhambat. Bisa juga jika ada seseorang yang 'minderan'. Dia merasa minder karena mungkin kekurangan yang dimilikinya sehingga dia sulit untuk bergaul dengan orang-orang baru maupun lingkungan baru. Sebaliknya, seseorang yang cerewet biasanya lebih mudah untuk beradaptasi karena biasanya mereka “SKSD” dengan orang-orang yang baru dikenalnya, tapi justru dialah yang memiliki kemampuan beradaptasi yang baik. Daya adaptasi memerlukan proses belajar seumur hidup. Daya adaptasi muncul dan berkembang sejak masa anak-anak namun tidak banyak orang yang memiliki kemampuan adaptasi yang bagus.

Penerapan dan Proses pembelajaran
Penerapannya kemampuan beradaptasi dan menyikapi masalah sosial terlebih dahulu dapat diterapkan didalam keluarga yaitu anak trlebih dahulu diberi tahu tentang aturan-atuaran apa saja yang perlu ditaati dalam keluarga setelah itu barulah anak diajari cara beradaptasi dengan keluarga . setelah anak bisa beradaptasi dengan keluarga barulah anak diajarkan cara beradaptasi dimasyarakat dan sekolahan.Proses pembelajarannya yaitu dapat dilaksanakan dikeluarga, masyarakat, sekolah dan dimana saja.dimana dikeluarga anak diajarkan cara beradaptasi dengan keluarga dan menyikapi measalah dalam keluarga sedangkan disekolahan anak bisa diajarkan cara beradaptasi dan menyikapi masalah dengan teman-teman sebayanya dimana anak sering salah paham dan bertengkar dengan temannya gara-gara masalah kecil nah itu bisa jadi acuan guru untuk menjelaskan bagaimana menyikapi masalah-masalah itu sebaliknya dimasyarakat anak dapat diajarakan beradaptasi dan menyikapi masalah dengan masyarakat sekitar bukan hanya dengan anak-anak seusia mereka tetapi dengan orang dewasa juga. Implementasi dalam kehidupan sehari-hari Yaitu dimana dalam implementasi ini anak dihimbau agar mereka belajar bagaimana beradaptasi dan menyikapi masalah sosial didalam masyarakat sekitar dan menyuruh siswa untuk melaksanakan atau praktek langung dimasyarakt.dimana mereka harus bisa mengerti bagaimana keadaan masyarakat tersebuat aturan-aturan apa yang harus ditaati dalam masyarakat tersebut.
referensi :

definisi cpu



DEFINISI CPU

CPU merupakan komponen terpenting dari sistem komputer. CPU adalah komponen pengolah data berdasarkan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. CPU terdiri dari dua bagian utama yaitu unit kendali (control unit) dan unit aritmatika dan logika (ALU). Disamping itu, CPU mempunyai beberapa alat penyimpan yang berukuran kecil yang disebut register.
• Unit Kendali (Control Unit), bertugas mengontrol operasi CPU dan secara keselurahan mengontrol komputer sehingga terjadi sinkronisasi kerja antar komponen dalam menjalankan fungsi – fungsi operasinya. Termasuk dalam tanggung jawab unit kontrol adalah mengambil instruksi –instruksi dari memori utama dan menentukan jenis instruksi tersebut.
• Arithmetic and Logic Unit (ALU), bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer. ALU sering disebut mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi – instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. Seperti istilahnya, ALU terdiri dari dua bagian, yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki spesifikasi tugas tersendiri.
• Register adalah media penyimpan internal CPU yang digunakan saat proses pengolahan data. Memori ini bersifat sementara, biasanya digunakan untuk menyimpan data saat diolah ataupun data untuk pengolahan selanjutnya.
• CPU Interconnections adalah sistem koneksi dan bus yang menghubungkan komponen internalCPU, yaitu ALU, unit kontrol dan register – register dan juga dengan bus – bus eksternal CPU yang menghubungkan dengan sistem lainnya, seperti memori utama, piranti masukan/keluaran.

Fungsi CPU
CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, seperti papan ketik,pemindai, tuas kontrol, maupun tetikus.Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan, seperti cakram keras, disket, cakram padat, maupun pita perekam. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu pada memori fisik (RAM), yang mana setiap instruksi akan diberi alamat unik yang disebut alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada RAM dengan menentukan alamat data yang dikehendaki.
Saat sebuah program dieksekusi, data mengalir dari RAM ke sebuah unit yang disebut dengan bus, yang menghubungkan antara CPU dengan RAM. Data kemudian didekode dengan menggunakan unit proses yang disebut sebagai pendekoder instruksi yang sanggup menerjemahkan instruksi. Data kemudian berjalan ke unit aritmatika dan logika (ALU) yang melakukan kalkulasi dan perbandingan. ALU dapat melakukan operasi-operasi tertentu, meliputi penjumlahan, perkalian, pengurangan, pengujian kondisi terhadap data dalam register, hingga mengirimkan hasil pemrosesannya kembali ke memori fisik, media penyimpan, atau register apabila akan mengolah hasil pemrosesan lagi. Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan penghitung program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya instruksi tersebut dapat dieksekusi dengan urutan yang benar dan sesuai.
Fungsi CPU adalah penjalankan program – program yang disimpan dalam memori utama dengan cara mengambil instruksi – instruksi, menguji instruksi tersebut dan mengeksekusinya satu persatu sesuai alur perintah. Untuk memahami fungsi CPU dan caranya berinteraksi dengan komponen lain, perlu kita tinjau lebih jauh proses eksekusi program. Pandangan paling sederhana proses eksekusi program adalah dengan mengambil pengolahan instruksi yang terdiri dari dua langkah, yaitu : operasi pembacaan instruksi (fetch) dan operasi pelaksanaan instruksi (execute).
Referensi         :
https://www.facebook.com/permalink.php?id=422570511164697&story_fbid=425345960887152

Minggu, 01 Desember 2013

Tugas Organisasi & Arsitektur Komputer

1.      Perbedaan Arsitektur & Organisasi  Komputer.
·         Organisasi Komputer
         Adalah bagian yang terkait erat dengan unit – unit operasional dan interkoneksi antar komponen penyusun sistem komputer dalam merealisasikan aspek arsitekturalnya. Contoh aspek organisasional adalah teknologi hardware, perangkat antarmuka, teknologi memori, dan sinyal – sinyal kontrol.
·         Arsitektur Komputer
        Adalah konsep perencanaan dan struktur pengoperasian dasar dari suatu sistem komputer. Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing–masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah Arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue gene, dll.
        Arsitektur komputer lebih cenderung pada kajian atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer dan juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
       Selain itu perbedaan yang lain yaitu, Jika organisasi komputer mempelajari bagian yang terkait dengan unit-unit operasional komputer dan hubungan antara komponen sistem computer,dan interkoneksinya yang merealisasikan spesifikasi arsitektural
contoh: teknologi hardware, perangkat antarmuka (interface), teknologi memori, sistem memori, dan sinyal–sinyal control.
       Sedangkan arsitektur komputer mempelajari atribut – atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer, dan memiliki dampak langsung pada eksekusi logis sebuah program
contoh: set instruksi, aritmetika yang digunakan, teknik pengalamatan, mekanisme I/0.
2.  Menjelaskan fungsi komputer dari berikut ini :
     Fungsi dasar sistem komputer adalah sederhana dan pada prinsipnya terdapat empat buah fungsi operasi, yaitu :  
1.  Pengolahan Data = Fungsi komputer itu sendiri tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Manusia menggunakan komputer untuk mengolah kumpulan data yang menghasilkan suatu informasi. Data yang diolah biasanya berupa dokumen, surat, kata, grafik, kondisi, ide, objek, dan lain-lain tergantung kebutuhan dari pengguna komputer tersebut. Dan proses pengolahan data tersebut dilakukan oleh suatu software.
2.  Penyimpan Data = Fungsi komputer sebagai penyimpan data adalah untuk mengamankan banyak data yang suatu saat nanti data tersebut akan di gunakan kembali untuk diolah. Semua data di dalam komputer disimpan dalam sebuah Harddisk. Hardisk itu sendiri juga memiliki kapasitas memori yang berbeda-beda.
3.  Pemindahan Data = Fungsi komputer sebagai pemindahan data adalah untuk mengirim atau menerima data dari komputer satu ke komputer lainnya, agar proses pengolahan data agar lebih mudah.
4.  Kendali = Fungsi komputer sebagai kendali adalah di kerjakan oleh seseorang dengan memasukkan perintah-perintah ke dalam sistem komputer, lalu komputer akan mengerjakan sesuai dengan perintah-perintah yang telah di input oleh manusia.
3.  Komponen-komponen utama komputer.
     Komponen  utama komputer merupakan bagian yang harus ada dalam sebuah sistem komputer,  karena dalam sebuah sistem komputer jika  satu saja  dari  komponen utama tersebut tidak ada,  maka sistem komputer pun tidak  akan berjalan  atau tidak befungsi sebagaimana yang diharapkan.
Komponen utama dalam sistem komputer ada tiga  yaitu
1. Hardware
    Hardware
 atau perangkat keras dalam sistem komputer  merupakan  komponen yang secara fisik dapat dilihat dan diraba yang membentuk suatu  kesatuan  sehingga dapat difungsikan. Sementara itu Hardware sendiri terbagi dalam tiga bagian utama yaitu:
1. Processor, merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang melakukan pemprosesan aritmatika dan logika       serta pengendalian operasi komputer secara keseluruhan. Prosesor terdiri atas dua bagian utama, yaitu ALU                   (Arithmetic Logic Unit) dan Control Unit. Kecepatan kerja prosesor biasanya ditentukan oleh kecepatan clock                     dari Control Unit-nya.
2.  Memori, ini juga dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Primary Memory, dipergunakan untuk menyimpan data dan instruksi dari program yang sedang dijalankan. Biasa               juga disebut sebagai RAM. Karakteristik dari memori primer yaitu:
• Volatil (informasi ada selama komputer bekerja. Ketika komputer dipadamkan, informasi yang disimpannya juga                   hilang)
• kecepatan tinggi
• akses random (acak)
b. Secondary Memory, dipergunakan untuk menyimpan data atau program biner secara permanen. Karakteristik                     dari memori sekunder adalah :
• non volatil atau persisten
• kecepatan relatif rendah (dibandingkan memori primer)
• akses random atau sekuensial
• Contoh memori sekunder : floppy, harddisk, CD ROM, magnetic tape, optical disk, dll. Dari seluruh contoh                               tersebut, yang memiliki mekanisme akses sekuensial adalah magnetic tape.
3. Piranti, merupakan bagian yang berfungsi sebagai penghubung antara komputer dengan lingkungan di luarnya.                 Dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu
• Input Device (Piranti Masukan), berfungsi sebagai media komputer untuk menerima masukan dari luar. Beberapa                 contoh piranti masukan :
1. keyboard                     5.  camera
2. mouse                         6.  modem
3. touch screen               7.  network card
4. scanner 
• Output Device (Piranti Keluaran), berfungsi sebagai media komputer untuk memberikan keluaran. Beberapa                           contoh piranti masukan :
1. Monitor                       4.  Plotter
2. Printer                         5.  Modem
3. Speaker                       6.  network card 
     
2.
 Software
    Software atau perangkat lunak adalah suatu  program yang berisi instruksi-instruksi (perintah) yang  dimengerti oleh komputer.  Perangkat  komputer yang terdiri dari jutaan komponen elektronik tidak dapat melakukan kegiatan apapun tanpa adanya software. Dengan adanya software ini kita dapat meminta pada komputer  untuk : mengetik surat/dokumen, menghitung, menggambar, megeluarkan suara  dan lain sebagainya. Perangkat lunak dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Sistem Operasi, merupakan perangkat lunak yang mengoperasikan komputer serta menyediakan antarmuka                         dengan perangkat lunak lain atau dengan pengguna. Contoh sistem operasi : MS DOS, MS Windows (dengan berbagai             generasi), Macintosh, OS/2, UNIX (dengan berbagai versi), LINUX (dengan berbagai distribusi), NetWare, dll.
2. Program Utilitas, merupakan program khusus yang berfungsi sebagai perangkat pemeliharaan komputer, seperti                 anti virus, partisi hardisk, manajemen hardisk, dll. Contoh produk program utilitas : Norton Utilities, PartitionMagic,                 McAfee, dll.
3. Program Aplikasi, merupakan program yang dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan yang spesifik. Contoh :                   aplikasi akuntansi, aplikasi perbankan, aplikasi manufaktur, dll.
4.  Program Paket, merupakan program yang dikembangkan untuk kebutuhan umum,
seperti :
• pengolah kata /editor naskah : Wordstar, MS Word, Word Perfect, AmiPro, dll.
• pengolah angka / lembar kerja : Lotus123, MS Excell, QuattroPro, dll.
• presentasi : MS PowerPoint, dll.
• desain grafis : CorelDraw, PhotoShop, dll.
5. Bahasa Pemprograman, merupakan perangkat lunak untuk pembuatan atau pengembangan perangkat lunak lain.               Bahasa pemprograman dapat diklasifikasikan menjadi tingkat rendah, tingkat sedang, dan tingkat tinggi.
6. Seperti perangkat lunak lain, bahasa pemprograman juga memiliki pertumbuhan generasi. 
3.    Brainware (User),
       User adalah personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer, seperti Sistem analis, programmer, operator, user, dll. Terdapat berbagai peran yang dapat dilakukan manusia dalam bagian sistem komputer. Beberapa peran di antaranya adalah :
        1. Analis Sistem
        2.  Programmer
        3.  Operator
        4.  Teknisi


 

Blogger news

Blogroll

About